^ Back to Top
 

Penguatan IHSG awal pekan mulai terbatas

3/20/2017 9:48:42 AM

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,40% menjadi 5.540 pada akhir pekan lalu. Penutupan itu sekaligus menggenapkan rekor IHSG sepanjang sejarah selama dua hari berturut-turut.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambanda menjelaskan, kenaikan itu didorong oleh sejumlah sentimen. Dari dalam negeri, banyaknya berita positif dari makroekonomi Indonesia.

Salah satunya, pernyataan MenKo Perekonomian, Darmin Nasution, yang menilai pertumbuhan kuartal I 2017 dapat mencapai 5% lebih tinggi dari periode sebelumnya.

Dari sentimen global, mungkin ini menjadi sentimen yang paling signifikan, yakni kenaikan suku bunga The Fed. "Keputusan untuk menaikan suku bunga itu memberikan sentimen positif yang secara psikologis dipersepsikan berkurangnya risiko ketidakpastian," imbuh Reza.

Sentimen-sentimen itulah yang menyebabkan capital inflow akhir pekan lalu mencapai Rp 2,5 triliun sekaligus membuat kapitalisasi pasar IHSG menembus level Rp 6.000 triliun.

Namun, kenaika secara berturut-turut itu memberikan konsekuensi kenaikan IHSG mulai terbatas. Indeks pada awal pekan, masih berpotensi naik tapi terbatas dengan rentang pergerakan 5.480-5.560.

Reza menjagokan sejumlah saham seperti MEDC, AKRA, ICBP, ADRO, dan BBYB.

Tasrul, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia memiliki prediksi senada. Dari sisi teknikal, kenaikan IHSG terlihat mulai terbatas.

Ia menjelaskan, hasil optimalisasi terlihat indikator Money Flow Index (MFI) dan indikator William %R masih cenderung naik namun sudah berada di overbought area dengan volume tembus rata-rata. Dengan demikian diperkirakan potensi kenaikkan masih terlihat namun terbatas.

"Diperkirakan indeks akan bergerak pada level 5.513-5.576," kata Tasrul.

Sementara, William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities memprediksi, indeks akan bergerak dengan kecenderungan menguat. Adapun proyeksi rentang pergerakannya berada pada level 5.411-5.578.

Saham INDF, ICBP, JSMR, ADHI, PGAS, KLBF, UNVR, BBNI dan KAEF menjadi saham unggulannya

 

 
Reporter Dityasa H Forddanta
Editor Barratut Taqiyyah