^ Back to Top
 

Memilih saham IPO di semester pertama

2/28/2017 2:23:52 PM

JAKARTA. Investor Indonesia bakal mendapatkan alternatif portofolio saham. Sedikitnya tujuh perusahaan berencana mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada paruh pertama tahun ini. "Ketujuh perusahaan ini tinggal menunggu waktu efektif dari OJK," kata Direktur BEI, Samsul Hidayat, Jumat (24/2).

Jika tak ada aral melintang, ketujuh perusahaan ini akan menggelar IPO pada periode semester I-2017. Hal ini lantaran semua calon emiten tersebut akan melepas saham menggunakan buku semester II-2016.

BEI berharap ada 35 emiten baru hadir di bursa saham tahun ini. Samsul meyakini BEI mampu memenuhi target tersebut.

Sejumlah anak usaha BUMN juga disebut-sebut tengah menyiapkan proses go public. Meski demikian, hingga kemarin belum ada anak usaha BUMN yang memastikan rencana melepas saham perdana di bursa.

Sementara, perusahaan yang siap IPO di semester pertama berasal dari beragam sektor. Misalnya, PT Pelayaran Tamarin Samudera merupakan perusahaan penyewaan kapal. Perusahaan ini akan menawarkan sekitar 20% sahamnya ke publik. Calon emiten ini menggunakan buku Oktober 2016. Saat ini ekuitas Pelayaran Tamarin senilai Rp 251 miliar. Kelak, perusahaan ini akan menggunakan dana IPO untuk modal kerja.

Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menilai, terdapat beberapa sektor yang perlu dicermati dalam perhelatan IPO di semester pertama. Sektor itu adalah consumer good dan properti. "Konsumer prospektif. Sektor properti juga masih berpeluang tumbuh. Meski ada pelambatan, kami berharap bisnis properti bisa lebih positif pada tahun ini," kata dia, kemarin.

Secara umum, Reza melihat prospek IPO di semester pertama masih cerah. "Jika market dalam tren positif, maka akan membantu saham IPO," tutur dia.

Untuk menggelar IPO di semester dua pun tak terlalu bermasalah. Namun, upaya untuk mengangkat harga saham akan lebih besar di semester kedua. Sebab, di periode ini pasar cenderung cooling down dengan tren sideways atau turun. 

 

 
Reporter Elisabet Lisa Listiani Putri
Editor Yudho Winarto